Sosialisasi sekolah Hijau untuk siswa-siswi
Selama ini banyak diantara warga sekolah yang menerima informasi yang simpang siur tentang konsep sekolah hijau itu. Ada pendapat bahwa sekolah hijau itu hanya tanggung jawab kepala sekolah dan guru, atau peserta didik saja yang bertugas membuat sekolah jadi hijau, atau hanya pekerjaan tukang kebun sekolah yang sering membuat taman hijau.
Bahkan program dan implementasinya hanya melibatkan sebagian warga sekolah saja (tidak menyeluruh). Padahal jika semua warga sekolah mempunyai konsep berpikir (mindset) dan pengetahuan yang sama tentang apa sekolah hijau itu?, maka akan memudahkan pihak sekolah dalam menyusun program dan implementasi sekolah hijau itu.
Sikap hijau (green affective) berhubungan dengan sikap dan cara pandang semua warga sekolah terhadap alam dan lingkungan. Pemahaman terhadap alam dan lingkungan bukan hanya tahu dan paham secara pengetahuan, tetapi harus diarahkan pada perenungan tentang hakikat dan peranan manusia di permukaan bumi. Jika input pengetahuan dan proses perenungannya berlangsung dengan baik, maka upaya pelestarian alam dan lingkungan bukan karena terpaksa, tetapi atas dorongan, kesadaran sikap dan tanggung jawab pribadi yang disertai dengan niat dan semangat yang tinggi.
Keterampilan hijau (green psychomotor) berkaitan erat dengan kegiatan nyata dari semua warga sekolah dalam penerapan sekolah hijau. Adapun beberapa kegiatan yang bisa dilaksanakan, yaitu pertama, kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler (pencinta alam, kader hijau, jum’at bersih, lomba kebersihan kelas), kedua, kegiatan aksi lingkungan yang diprakarsai sekolah dan melibatkan masyarakat (penanaman pohon, pengelolaan sampah, kampanye lingkungan), ketiga, keikutsertaan sekolah pada aksi lingkungan yang dilaksanakan pihak luar (gerakan penanaman sejuta pohon yang dilaksanakan oleh pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat), keempat, pemanfaatan sarana pendukung sekolah untuk media pembelajaran lingkungan hidup (pengelolaan sampah/komposting, TOGA, green house, papan nama ilmiah dan nama daerah/lokal suatu tanaman),
Sumber : http://syaifulrohman.gurusiana.id/article/membangun-sekolah-hijau-green-school-519470